Pendapat Beberapa Ahli Mengenai Asas-Asas Organisasi
A. Berdasarkan pendapat dari berbagai ahli, Sutarto (1995, 61-196) menyimpulkan bahwa asas organisasi meliputi :
a. perumusan tujuan yang jelas
b. departemenisasi, aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu
c. pembagian kerja, rincian serta pengelompokan aktivitas-aktivitas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi/pejabat tertentu
d. koordinasi, keselarasan aktivitas antar satuan organisasi atau keselarasan tugas antar pejabat
e. pelimpahan wewenang, hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik
f. rentangan control, jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan tertentu
g. jenjang organisasi, tingkat-tingkat satuan organisasi yang di dalamnya terdapt pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke bawah dalm fungsi tertentu
h. kesatuan perintah, tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat atasan tertentu.
i. fleksibilitas, dapat diubah untuk disesuaikan dengan perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan
j. berkelangsungan, organisasi dapat menyediakan berbagai sarana agar dapat melaksanakan aktivitas operasinya secara terus-menerus.
k. keseimbangan, satuan-satuan organisasi hendaknya ditempatkan pada struktur organisasi sesuai dengan peranannya.

B. Prinsif Organisasi Fayol:
a. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.
b. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.
c. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
d. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
e. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
f. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
g. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
h. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat.Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
i. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.
j. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
k. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan.
l. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti
m. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras.
n. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku)

C. Prinsif Organisasi Max Waber:
a. Keahlian
Semua kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, harus didasarkan keahlian, sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik;
Berdasarkan kebijaksanaan, peraturan, dan prosedur
Pelaksanaan tugas pekerjaan harus sesuai dengan kebijaksanaan, peraturan dan prosedurnya;
b. Jenjang hirarki
Setiap pelaksanaan tugas pekerjaan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada atasan melalui mata rantai tingkat unit dalam organisasi;
c. Formalitas
Semua keputusan harus diambil secara formal dan tidak ada pertimbangan yang bersifat pribadi;
d. Meritokrasi system.
Hal-hal yang menyangkut bidang kepegawaian harus didasarkan pada sistem kecakapan (maritokrasi system).
D. Asas-asas organisasi menurut Chestar I.Berhnad
a. Perumusan tujuan secara jelas. Tujuan menjadi hal mendasar dalam organisasi. Tanpa tujuan, organisasi ibarat kapal yang berlayar tanpa arah, sehingga mudah terombang ambing oleh ombak atau ketidaktentuan.
b. Setelah tujuan ditetapkan secara tegas, anggota kelompok harus benar-benar memahami dan menjiwai tujuan yang akan dicapai itu. Dengan dipahaminya tujuan-tujuan organisasi dengan baik, maka akan memungkinkan mereka memperoleh pedoman dalam bekerja dan menilai hasil yang telah dicapai. Di samping itu para bawahan dapat bertindak dengan penuh kesadaran, bukan karena terpaksa atau tanpa tujuan.
c. Adanya pembagian kerja sedemikian rupa. yang dilakukan atas dasar perbedaan kemampuan dan minat anggota organisasi. Tetapi juga harus terkoordinasi dengan baik agar tidak terjadi bekerja sendiri-sendiri tanpa memperhatikan tujuan sebenarnya yang akan dicapai.
d. Pelimpahan wewenang harus sesuai dengan tanggung jawab.
e. Penetapan hirarkhi wewenang dari atas sampai ke bawah harus dilakukan secara tegas agar dapat memberikan gambaran pola hubungan kerja yang perlu dipelihara.
f. Kesatuan arah. Maksudnya semua kegiatan semua sumber yang digunakan dalam organisasi harus mengarah pada tujuan yang sama.
g. Adanya kesatuan perintah (unity of command). Setiap anggota kelompok hanya memiliki satu pimpinan atau atasan langsung, kepada siapa ia menerima perintah, memberikan laporan dan mempertanggungjawabkan kegiatannya.
h. Batas kemampuan pengawasan (span of control).
E. Asas-asas organisasi menurut Daniel E. Griffths (1959):
a. Perumusan tujuan yang jelas.
b. Departementasi
c. Pembagian kerja.
d. Koordinasi.
e. Pelimpahan wewenang.
f. Rentang kendali
g. Jenjang Organisasi.
h. Kesatuan perintah.
i. Fleksibilitas.
j. Keberlangsungan.
k. Keseimbangan.
l. Kepemimpinan.
m. Pengambilan Keputusan.
F. Asas organisasi menurut Sondang P.Siagian
a) Asas The Right Man on The Right Place
o job specification digunakan untuk memenuhi asas ini
o Right Man terikat oleh waktu. Contoh, jika pada suatu ketika seorang sopir bis mengalami kecelakaan sehingga kaki atau tangannya harus diamputasi maka ia tidak memenuhi job specification lagi sebagai seorang sopir yaitu bahwa sopir tidak diperkenankan mempunyai cacat tubuh yang bisa mengurangi kinerjanya.
n. Asas Kesatuan Komando
a. Sekelompok jabatan harus di bawah satu komando. Hal ini dimaksudkan untuk:
i. Memperlancar usaha
ii. Memperoleh kepastian siapa yang berhak memerintah, memberi instruksi, dan siapa yang harus diberi laporan.
iii. Diketahui dengan pasti siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kegagalan dan siapa yang akan merasa memiliki jika sukses.
o. Asas Hierarki
Hierarki artinya berjenjang. Jadi dalam organisasi harus ada atasan dan ada bawahan (jenjang karier).
p. Asas Koordinasi
Orang-orang dalam satu komando, kegiatannya harus saling berkaitan sehingga timbul kerjasama.
q. Asas Rentang Kendali
a. Kemampuan satu orang untuk mengendalikan anak buah adalah terbatas, sehingga seorang pimpinan tidak boleh mempunyai anak buah terlalu banyak di luar rentang kendalinya.
b. Semakin ke atas, rentang kendali semakin sempit. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang yang diatur, rentang kendalinya semakin sempit.
G. A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :
a) Prinsip bahwa Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas,
b) Prinsip Skala Hirarkhi,
c) Prinsip Kesatuan Perintah,
d) Prinsip Pendelegasian Wewenang,
e) Prinsip Pertanggungjawaban,
f) Prinsip Pembagian Pekerjaan,
g) Prinsip Rentang Pengendalian,
h) Prinsip Fungsional,
i) Prinsip Pemisahan,
j) Prinsip Keseimbangan,
k) Prinsip Fleksibilitas,
l) Prinsip Kepemimpinan.
H. Asas-asas organisasi menurut James D. Mooney
a) azas perumusan tujuan , pentingnya merumuskan tujuan organisasi adalah untuk:
a. organisasi tanpa tujuan tidak ada artinya dan hanya penghamburan saja
b. tujuan dibutuhkan untuk melakukan koordinasi
c. organisasi yang menginginkan persaingan efektif dan tumbuh harus terus menerus diperbaharui tujuannya
b) azas departementasi, departementasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Ada beberapa jenis departementasi :
a. departementasi berdasarkan fungsi : yaitu pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan
b. departementasi berdasarkan wilayah : yaitu pembentukan satuan organisasi yang masing masing diserahi tugas untuk mengurus satuan daerah tertentu, seperti perusahaan yang memiliki cabang cabang diberbagai tempat
c. departementasi berdasarkan produksi : yaitu pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi aktivitas menghasilkan jenis barang tertentu.
d. Departementasie berdasarkan langganan : yaitu pembentukan satuan organisasi yang masing masing melakukan kegiatan memberikan pelayanan kepada orang orang atau badan badan tertentu yang datang secara tetap sebagai langganan
c) azas pembagian kerja : yaitu perincian serta pengelompokkan aktivitas aktivitas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi atau oleh seorang pejabat tertentu. Tujuan dari pembagian kerja adalah : terdapatnya keseimbangan antara tugas yang dibebankan, serta tanggungjawab dan kekuasaan.
d) azas delegasi kekuasaan : adalah penyerahan sebagian hak untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik dan pejabat yang satu kepada pejabat yang lain. Delegasi kekuasaan terbagi dalam dua kategori :
a. sentralisasi : pimpinan organisasi merypakan sumber terakhir pada tingkat tertinggi untuk memberikan wewenang dan bersifat tunggal.
b. Desentralisasi : wewenang dilimpahkan kepada lebih dari satu orang dimana masing masing orang bekerja sebagai satu kesatuan.
e) azas kesatuan komando : bahwa tiap tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggungjawab kepada seorang pejabat atasan tertentu.
f) azas koordinasi : bahwa adanya keselarasan aktivitas diantara satuan satuan organisasi dan keselarasan tugas diantara para pejabatnya.
g) azas rentang pengwasan /span of control : bahwa seberapa orang setepat tepatnya harus berada dibawah kekuasaan pimpinan sehingga sang pimpinan mampu mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan perintah perintahnya.
h) azas jenjang organisasi: adalah tingkat tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat,tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke bawah dalam fungsi tertentu.
i) azas flexibilitas: bahwa struktur organisasi harus mudah dirubah untuk disesuaikan denga perubahan perubahan yang terjadi tanpa mengurangi aktivitas sedang berjalan
j) azas berkelangsungan: suatu organisasi dibentuk, diharapkan akan berjalan terus dan tidak berhenti untuk sebuah alasan
k) azas keseimbangan: penempatan satuan satuan organisasi kedalam struktur harus sesuai dengan peranannya.
I. Asas – asas organisasi menurut George. R. Terry
a) Penetapan tujuan yang jelas;
b) Kesatuan perintah (the principle of unity of command);
c) Keseimbangan;
d) Pendistribusian pekerjaan (the principle of distribution of work);
e) Rentang pengawasan (the principle of span of control);
f) Prinsip pelimpahan wewenang (the principle of delegation of authority);
g) Prinsip departementasi (the principle of departementation);
h) Prinsip penempatan pegawai yang tepat (the principle of the right man in the right place);
i) Prinsip koordinasi (the principle of coordination);
j) Prinsip pemberian balas jasa yang memuaskan.

J. Asas- asas organisasi menurut William H. Newman
a) Perumusan tujuan dengan jelas (formulation of the objektive).
Tujuan organisasi harus terlebih dulu ditetapkan sebab tanpa ditentukan terlebih dulu, kita akan mengalami kesulitan dalam melakukan macam kegiatan.
Apa bila tujuan telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan itu dengan terperenci agar menjadi cukup jelas. Dengan dirumuskan tujuan, maka kesalatafsiran dapat dihindari sejauh mungkin.
b) Pembagian Pekerjaan/ kegiatan(division or works).
Kegiatan dan pekerjaan yang bermacam-macam itu harus digolong-golongkan atau dikelompkan. Setaiap orang mendapat pekerjaan tertentu atau sekelompok pekerja teretentu sesuai dengan keahliannya. Apabila pengelompokan pekerjaan itu diwujudkan dalam unit-unit kerja maka itu dinamakam departemenisasi.
c) Pelimpahan Wewenang.
Dalam setiap organisasi, pucuk pimpinan bertangung jawab terhadap semua akibat yang dilakukan dalam organisasi itu. Apabila organisasi telah membesar, ia seorang tidak mungkin menjalankan tugas dengan baik. Oleh karena itu, perlu melimpahkan wewenangnya kepada orang lain yang menjadi bawahannya. Meskipun demikian, ia tetap bertangung jawab atas akibatnya. Ini jangan diartikan bahwa yang bertangung jawab hanya pucuk pimpinan saja, namun pucuk pimpinan tidak dapat melepaskan diri dari tangung jawab terhadap tugas yang telah dilimpahkan kepada bawahannya. Apabila masih terlalu berat masalahnya, maka pimpian yang lebih rendah kedudukannya itupun dapat melimhakan kepada anak buahnya.
d) Rentangan Pengendalian
Yang dimaksud dengan rentangan pengendalian disini adalah jumlah bawahan yang masih dapat dikomtrol dengan baik oleh pimpinannya.
e) Tingkatan Hierarki (level of hierarky)
Yang dimaksud dengan tingkatan hierarki disini ada banyak tingkatan unit-unit yang sebaiknya diadakan untuk kelancaran kegiatan. Adanya tingkatan-tingkatan tersebut, maka saluran perintah dari atas kebawah dan saluran laporan dari bawah keatas diusahakan jangan saling menopoli.
Pelompatan hanya boleh dilakukan dalam keadaan terpaksa namun, apabila pejabat yang dilompati tadi berada ditempat harus segera di beritahu oleh pihak-pihak yang bersangkutan.

Komentar mengenai hal-hal tersebut
Berdasarkan pendapat beberapa Ahli mengenai Asas-asas organisasi, dapat saya simpulkan bahwa asas-asas organisasi adalah suatu organisasi yang dibentuk yang harus mempunyai tujuan yang jelas sebagai hal yang mendasar dalam organisasi, serta adanya kerjasama yang baik dimana anggota kelompok harus benar-benar memahami dan menjiwai tujuan yang akan dicapai itu. Agar dapat memungkinkan anggota kelompok memperoleh pedoman dalam bekerja dan menilai hasil yang telah dicapai.karena secara jelas kita dapat mengerti bahwa organisasi adalah sekumpulan orang yang mempunyai sistem tertentu dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Keanggotaan sebuah organisasi juga harus terkoordinasi dengan baik agar tidak terjadi bekerja sendiri-sendiri tanpa memperhatikan tujuan sebenarnya yang akan dicapai. Pelimpahan wewenang harus sesuai dengan tanggung jawab. Semua sumber yang digunakan dalam organisasi harus mengarah pada tujuan yang sama. Dimana setiap anggota kelompok hanya memiliki seorang pimpinan sebagai tempat melaporkan hasil kegiatan dan mempertanggung jawabkan hasil kerja yang telah dilaksanakan.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Sample Widget